Ruas Jalan Joyoboyo dan Patiunus Kini Bersih, Penataan PKL Tunggu Desain PUPR

  


KEDIRI.headlinenews.cloud – Dua ruas jalan yang sebelumnya dipenuhi lapak pedagang kaki lima (PKL), yakni Jl Joyoboyo dan Jl Patiunus, kini terlihat lebih tertata. Sejak pembongkaran lapak akhir Mei lalu, kawasan tersebut bersih dari bangunan liar. Namun, rencana penataan jangka panjang masih menunggu desain dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kediri.

Kepala Bidang Perdagangan Disperdagin Kota Kediri, Rice Oryza Nusivera, menyampaikan bahwa pihaknya belum bisa melangkah lebih jauh sebelum menerima konsep final penataan dari PUPR. “Kami masih menunggu gambar desain dari PU. Setelah itu baru bisa kami tentukan kebijakan penataannya,” ujar Rice, yang akrab disapa Riris.

Menurut Riris, pihaknya hanya bertugas dalam hal pendataan dan pengaturan PKL, sementara desain kawasan, termasuk kemungkinan pembangunan taman atau ruang terbuka lainnya, menjadi wewenang dinas teknis lain. “Kalau misalnya nanti dibuat taman, itu akan menjadi ranah DLHKP. Kami fokus ke penertiban pedagang,” lanjutnya.

Pemkot Kediri sebelumnya menyatakan masih memperbolehkan PKL berjualan di kawasan tersebut, selama tidak mendirikan bangunan permanen atau semi permanen. Pedagang juga wajib menaati aturan zonasi waktu yang akan diberlakukan.

Seiring rencana relokasi dan penataan, para pedagang mulai mengajukan permohonan bantuan ke pemerintah kota. Hingga kini, setidaknya 20 PKL dari Jl Patiunus telah mengajukan bantuan berupa gerobak melalui program modal usaha. Namun, syarat utama yang diajukan adalah bahwa penerima bantuan harus merupakan warga Kota Kediri.

“Sementara di Jl Joyoboyo, rata-rata PKL sudah punya gerobak sendiri. Hanya saja, mereka masih menunggu penataan kawasan rampung,” ujar Riris.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas PUPR Kota Kediri, Yono Heryadi, mengatakan bahwa pihaknya masih dalam proses penyempurnaan desain penataan. “Desainnya sedang saya koreksi. Kami ingin penataan ini benar-benar matang,” kata Yono, yang juga merupakan seorang arsitek.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 24 bangunan semi permanen di Jl Patiunus dibongkar karena berdiri di atas saluran drainase milik pemkot. Beberapa bangunan bahkan dilengkapi MCK, meski berdiri di atas fasilitas umum.

Pemkot berkomitmen agar ke depan, aktivitas PKL tetap bisa berlangsung tanpa menimbulkan gangguan, termasuk potensi kemacetan. Nantinya, akan ada pembatasan area jualan dan pengaturan lokasi parkir agar kondisi lalu lintas tetap lancar, khususnya di Jl Joyoboyo yang padat aktivitas. (red:a)

Post a Comment

Previous Post Next Post