Pemkab Kediri Genjot Pembenahan Wisata Gunung Kelud, Fokus pada Keamanan dan Daya Tarik

KEDIRI,   headlinenews.cloud    – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri terus berupaya menjadikan wilayahnya sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Salah satu langkah yang dilakukan adalah meningkatkan fasilitas dan keamanan di spot wisata andalan, yaitu Gunung Kelud, yang telah menjadi ikon pariwisata Bumi Panjalu.

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kediri Mustika Prayitno Adi menjelaskan bahwa pengembangan wisata di kawasan Gunung Kelud akan tetap dilaksanakan dengan memperhatikan aspek keselamatan dan rekomendasi ahli vulkanologi.

“Pembangunan tetap dilakukan agar Gunung Kelud tetap laku dijual sebagai destinasi wisata. Tapi tentu dengan memperhatikan radius bahaya,” jelas Mustika, Senin (7/7).

Sebagaimana diketahui, Gunung Kelud memiliki siklus letusan sekitar 20 tahunan. Oleh karena itu, kawasan ini dikategorikan sebagai zona rawan bencana. Berdasarkan koordinasi dengan pihak vulkanologi, telah ditetapkan radius bahaya sejauh 5 kilometer dari kawah aktif.

“Area dalam radius bahaya tidak akan dibangun secara permanen. Kami juga perlu kajian lanjutan agar semua aman,” imbuhnya.

Fokus Pembenahan Akses dan Fasilitas

Selain persoalan keamanan, beberapa catatan teknis juga menjadi fokus. Mustika menyoroti kondisi akses jalan yang masih belum maksimal. Meski sebagian jalur telah dicor, ada titik-titik tertentu yang tidak bisa dicor karena masuk dalam zona rawan.

Fasilitas pendukung seperti guardrail di tikungan jalan, lampu penerangan, dan rambu-rambu keselamatan juga masih minim atau bahkan hilang. Hal ini menambah potensi risiko bagi pengunjung.

“Di beberapa tikungan tidak ada pengaman seperti guardrail. Banyak yang hilang, dan lampu-lampunya juga belum terpasang,” terangnya.

Tak hanya itu, fasilitas dasar seperti toilet di area puncak juga belum tersedia. Pembangunan toilet umum menjadi prioritas untuk menunjang kenyamanan wisatawan.

Dorong Kegiatan Nasional dan Pelestarian Budaya

Adanya pembenahan infrastruktur ini diharapkan mampu mendongkrak kembali jumlah kunjungan ke Gunung Kelud. Peningkatan jumlah wisatawan tentu akan mendorong pergerakan ekonomi warga sekitar.

PJ Kepala Desa Sumberagung, Kecamatan Wates, Nuryani berharap perbaikan fasilitas wisata bisa menjadi angin segar bagi masyarakat desa yang selama ini menggantungkan penghasilan dari sektor pariwisata.

“Harapannya ke depan, Gunung Kelud bisa ramai lagi. Kalau pengunjung banyak, otomatis perekonomian warga juga ikut bergerak,” katanya.

Untuk menarik lebih banyak wisatawan, Nuryani juga mendorong digelarnya event-event berskala nasional di kawasan Gunung Kelud. Selain itu, kesenian dan tradisi lokal juga perlu dilibatkan sebagai daya tarik tambahan.

“Kesenian dan acara tradisional bisa dilestarikan. Itu bisa jadi nilai plus agar Gunung Kelud tak hanya diminati wisatawan lokal, tapi juga dari mancanegara,” tandasnya.  (RED.A)

Post a Comment

Previous Post Next Post