KEDIRI, headlinenews.cloud – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri kembali melakukan pemantauan harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional guna memastikan ketersediaan stok dan kestabilan harga tetap terjaga untuk masyarakat.
Kepala DKPP Kota Kediri, Moh Ridwan, menjelaskan bahwa kegiatan monitoring ini merupakan agenda berkala yang bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan harga yang berpotensi membebani warga, khususnya menjelang momentum tertentu atau saat terjadi gangguan distribusi.
“Mayoritas komoditas saat ini masih terjaga kestabilannya. Meski ada beberapa jenis bahan pokok yang berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), seperti beras premium, namun secara umum tidak ada lonjakan drastis,” terang Ridwan, Selasa (1/7/2025).
Ia menyebut harga beras premium bertahan di kisaran Rp15 ribu per kilogram. Sementara fluktuasi harga masih tampak pada komoditas cabai, yang dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan hambatan distribusi akibat aksi mogok sopir truk ODOL beberapa waktu lalu.
“Cabai merah besar misalnya, kini dihargai Rp29.500 per kilogram dari sebelumnya Rp27.389. Cabai merah keriting juga naik dari Rp26.472 menjadi Rp28.194 per kilogram. Meskipun mengalami kenaikan, kondisinya masih dalam batas wajar,” jelasnya.
Sebagai bentuk respons terhadap perubahan harga, Pemerintah Kota Kediri bersama pemerintah pusat telah menyalurkan bantuan pangan berupa beras kepada masyarakat. Program ini diharapkan dapat menekan beban rumah tangga yang terdampak langsung oleh kenaikan sejumlah bahan pangan.
Ridwan memastikan bahwa stok pangan di Kota Kediri masih dalam kategori aman, bahkan ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga. Ia merinci, harga daging ayam ras menurun dari Rp30.917 menjadi Rp30.583 per kilogram. Bawang merah pun mengalami penurunan dari Rp43.555 menjadi Rp41.111.
“Untuk bahan pokok lainnya seperti beras medium, minyak goreng curah, gula pasir, daging sapi, serta bawang putih, harga relatif tidak mengalami perubahan signifikan,” tambahnya.
Sebagai langkah antisipatif, masyarakat diimbau agar tidak berbelanja secara berlebihan atau melakukan penimbunan bahan makanan.
“Belanjalah sesuai keperluan. Jika membeli berlebih, dikhawatirkan akan berdampak pada ketersediaan stok di pasaran dan memicu kenaikan harga,” pungkasnya. (RED.A)
Post a Comment