KEDIRI, headlinenews.cloud – Setiap 3 Juli, dunia memperingati Hari Bebas Kantong Plastik Internasional. Momentum ini menjadi pengingat akan bahaya penggunaan kantong plastik sekali pakai, serta ajakan untuk beralih ke gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
Selama ini, kantong plastik dikenal karena kepraktisannya—murah, ringan, dan mudah digunakan. Namun, di balik keunggulan itu, plastik menyimpan ancaman jangka panjang bagi lingkungan. Dibutuhkan lebih dari 100 tahun agar plastik terurai, dan bahkan setelah itu, jejaknya tetap tertinggal dalam bentuk mikroplastik yang mencemari tanah, air, dan udara.
Dampak Serius Bagi Lingkungan
Polusi plastik tak hanya mencemari daratan, tetapi juga mengancam ekosistem laut. Banyak hewan laut seperti penyu dan burung laut mati akibat menelan kantong plastik yang mereka kira makanan. Di daratan, sampah plastik kerap menyumbat saluran air dan menjadi penyebab banjir. Sementara itu, pembakaran plastik menghasilkan zat beracun yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Langkah Global dan Lokal
Sejumlah negara telah mengambil langkah tegas. Bangladesh menjadi pelopor pelarangan kantong plastik tipis sejak 2002, disusul oleh negara-negara seperti Rwanda, Tiongkok, dan Australia. Di Indonesia, beberapa daerah juga telah mulai menerapkan kebijakan pembatasan kantong plastik di pusat perbelanjaan dan pasar tradisional.
Gerakan global seperti Break Free from Plastic turut mendorong perubahan. Lebih dari 1.500 organisasi di seluruh dunia bergabung dalam kampanye untuk menghentikan ketergantungan terhadap plastik sekali pakai.
Ajak Bertindak, Mulai dari Diri Sendiri
Hari Bebas Kantong Plastik bukan sekadar seremoni, melainkan ajakan bertindak nyata. Masyarakat diimbau untuk memulai dari kebiasaan kecil, seperti:
Membawa tas belanja sendiri saat berbelanja
Menolak kantong plastik dari toko atau pasar
Mengedukasi keluarga dan lingkungan sekitar tentang bahaya sampah plastik
Perubahan kecil yang dilakukan secara kolektif dapat memberikan dampak besar. Mewujudkan bumi yang lebih bersih dan sehat bisa dimulai dari keputusan sederhana: tidak lagi menggunakan kantong plastik sekali pakai. (RED.A)
Post a Comment