Kediri, headlinenews.cloud – Duka mendalam menyelimuti Kerajaan Arab Saudi. Pangeran Al-Waleed bin Khalid Al-Saud, yang dikenal luas sebagai “Pangeran Tidur,” mengembuskan napas terakhir pada Sabtu (19/7) setelah menjalani koma selama hampir dua dekade akibat kecelakaan mobil tragis yang dialaminya pada awal 2000-an.
Kabar duka ini dikonfirmasi langsung oleh sang ayah, Pangeran Khalid bin Talal, melalui unggahan di platform media sosial X (dahulu Twitter). Pangeran Khalid selama 20 tahun menolak mematikan alat bantu hidup yang menopang nyawa putranya, dengan harapan suatu hari sang anak akan sadar kembali.
Pangeran Al-Waleed menjadi simbol harapan dan keteguhan keluarga kerajaan. Meski sempat diberitakan menunjukkan sedikit respons, tak ada perkembangan signifikan yang diakui secara medis. Namun, sang ayah tetap setia mendampingi, bahkan secara rutin membagikan foto-foto kunjungan ke rumah sakit, khususnya saat hari raya atau momen penting keluarga.
Mengutip Kantor Berita Arab Saudi (SPA), jenazah Al-Waleed akan dimakamkan pada Ahad (20/7) di Masjid Agung Imam Turki bin Abdullah, Riyadh. Prosesi pemakaman dijadwalkan dihadiri para anggota keluarga kerajaan serta pejabat tinggi negara.
Selama masa koma, kisah Pangeran Al-Waleed menyedot perhatian internasional dan memunculkan perdebatan publik mengenai etika medis dan harapan hidup. Banyak yang mengagumi keteguhan hati keluarganya, namun tak sedikit pula yang menyoroti sisi medis dan psikologis dari mempertahankan perawatan selama puluhan tahun.
Kini, kepergian Pangeran Al-Waleed menyisakan duka tak hanya bagi keluarga besar Al-Saud, tetapi juga masyarakat Arab Saudi dan publik dunia yang mengikuti kisahnya selama ini. Ia dikenang sebagai simbol cinta, kesabaran, dan harapan tanpa batas. (RED.A)
Post a Comment