KEDIRI, headlinenews.cloud – Kiprah Septian Ego Mulyanto di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025 menorehkan kisah manis yang penuh makna. Atlet muda kebanggaan Kota Kediri ini berhasil meraih dua medali emas dari cabang olahraga tarung derajat, sekaligus menjadi penampilan pamungkasnya di ajang Porprov karena terkendala batasan usia.
“Ini porprov saya yang keempat, dan alhamdulillah tahun ini dapat dua emas,” ungkap Ego, pemuda berusia 21 tahun itu, dengan mata berbinar bangga.
Dalam gelaran yang berlangsung di wilayah Malang Raya, Ego berlaga di dua nomor sekaligus: seni gerak tunggal putra dan tarung bebas putra kelas 45–49 kilogram. Uniknya, ini bukan kali pertama dirinya memboyong dua emas dari Porprov. Ia juga pernah mencetak capaian serupa di edisi sebelumnya.
Namun, jalan Ego untuk menjadi atlet tarung derajat tidak selalu mulus. Di awal perjalanannya, sang ibu sempat melarangnya mengikuti latihan karena menyimpan trauma terhadap kekerasan. Beruntung, sang ayah memiliki pandangan berbeda dan secara diam-diam mendukung Ego untuk berlatih.
“Waktu itu tahun 2016 saya ikut kompetisi dan dapat juara tiga. Dari situ Ibu mulai luluh dan mengizinkan saya serius menekuni tarung derajat,” cerita Ego mengenang awal mula perjuangannya.
Sejak mendapat restu, Ego terus menempa diri di berbagai kejuaraan mulai dari tingkat daerah, nasional, hingga Porprov. Medali demi medali berhasil dikumpulkan, dan kecintaannya terhadap tarung derajat semakin dalam. Ia bahkan beberapa kali menolak tawaran untuk pindah ke cabang olahraga lain seperti kick boxing dan IBCA MMA.
“Saya merasa sudah menemukan rumah di tarung derajat. Bisa bikin orang tua bangga dan lingkungan latihannya juga sangat mendukung,” ucapnya.
Sebagai atlet tunggal Kota Kediri untuk nomor seni gerak, Ego kini memiliki harapan besar terhadap regenerasi atlet di kelas ini. Ia ingin lebih banyak anak muda tertarik menekuni seni gerak tarung derajat, agar nomor ini tetap eksis dan berkembang di masa depan.
“Setelah ini, saya tetap ingin aktif sebagai atlet. Target terdekat adalah tampil di PON. Tapi ke depan, saya juga ingin berperan dalam pembinaan atlet baru, terutama di kelas seni gerak,” ujarnya penuh semangat.
Prestasi Ego menjadi simbol semangat pantang menyerah dan bukti bahwa dedikasi serta dukungan keluarga mampu mengantar seseorang menembus batas dan mengukir sejarah. (red.a)
Post a Comment