6 Fakta Tragis Kasus Napi Kediri Dipaksa Makan Staples hingga Disodomi

  

Kediri headlinenews.cloud – Peristiwa memilukan kembali mencuat dari Lapas Kelas IIA Kediri. Seorang narapidana berusia 20 tahun berinisial A mengaku menjadi korban kekerasan fisik sekaligus pelecehan seksual yang dilakukan sesama penghuni lapas. Kasus ini terungkap setelah korban dilarikan ke RSUD Simpang Lima Gumul karena kondisi kesehatannya memburuk.

Berikut enam fakta yang berhasil dihimpun terkait kasus kejam tersebut:

1. Pelaku Diduga Sesama Tahanan

Korban mulai berani bersuara ketika dirawat di rumah sakit pada Rabu (27/8/2025). Kepada pengacaranya, M. Rofian, ia mengaku mendapat penyiksaan sekaligus disodomi oleh sesama napi bernama Reymond.

2. Dipaksa Menelan Cacing hingga Staples

Tidak hanya menjadi korban pelecehan seksual, A juga dipaksa menelan benda berbahaya, termasuk cacing hidup dan isi staples. Akibatnya, ia mengalami gangguan pencernaan serius hingga tidak bisa buang air besar.

3. Awal Mula Kekerasan

Menurut keterangan kuasa hukum, kekerasan bermula saat pelaku pertama kali menyodomi korban. Saat korban menolak permintaan berikutnya, Reymond menjadi marah dan menganiaya A. Aksi itu bahkan melibatkan napi lain bernama Adam Subroto.

4. Korban Alami Trauma Berat

Kondisi fisik korban terus melemah, sementara sisi psikologisnya pun terguncang hebat. Ia disebut menolak makan karena terus teringat perlakuan keji yang dialami di dalam sel.

5. Pihak Lapas Pisahkan Sel Korban dan Pelaku

Menanggapi kasus ini, pihak lapas mengaku telah memisahkan sel korban dan pelaku. Meski Reymond mengakui adanya penganiayaan, ia membantah tuduhan penyodoman berulang kali.

6. Kuasa Hukum Siapkan Laporan Polisi

Kuasa hukum korban menegaskan akan segera membawa kasus ini ke ranah hukum. Ia juga meminta visum sebagai bukti sahih. “Ini harus diproses secara hukum agar tidak terulang di kemudian hari,” ujar Rofian.

Kasus ini menambah daftar panjang potret kelam kondisi lapas di Indonesia, di mana persoalan keamanan dan perlindungan hak narapidana kerap menjadi sorotan publik.


Penulis: Firman

Post a Comment

Previous Post Next Post