Diduga Pikun, Nenek 96 Tahun Ditemukan Tewas di Dalam Sumur, Evakuasi Berlangsung Dramatis

  


Kediri,  headlinenews.cloud  – Suasana tenang warga Jalan Patiunus, Kelurahan Dandangan, Kota Kediri mendadak berubah mencekam pada Rabu dini hari (4/6). Seorang nenek berusia 96 tahun bernama Soenarti ditemukan tak bernyawa di dalam sumur yang berada di belakang rumahnya. Peristiwa ini sontak membuat geger warga setempat, terlebih saat proses evakuasi berlangsung penuh perjuangan.

Nenek Soenarti selama ini tinggal bersama putrinya, Dian Pramisti (45), serta dua penghuni kos yang menyewa kamar di rumah tersebut, yaitu Anisa Aulia Rakhma (25) dan Heny Oktaviani (30). Kejadian bermula sekitar pukul 02.00 WIB, saat Dian terbangun dan mendapati ibunya tidak berada di kamar seperti biasa.

“Saya cari ke setiap sudut rumah, tapi tidak ketemu. Lalu saya ke belakang dan periksa sumur. Saat saya senter, ternyata ibu sudah di dalam sumur,” ujar Dian dengan suara bergetar saat ditemui di lokasi kejadian.

Teriakan panik Dian membangunkan dua penghuni kos yang langsung bergegas menuju sumber suara. Bersama warga, mereka berusaha mencari bantuan. Tak lama, laporan warga diteruskan ke pihak kepolisian dan diterima oleh Polsek Kota Kediri.

Kapolsek Kota Kediri Kompol Ridwan Sahara membenarkan kejadian tersebut. “Begitu kami menerima laporan, kami langsung menghubungi tim Inafis dan berkoordinasi dengan Damkar serta BPBD untuk proses evakuasi,” jelas Ridwan.

Evakuasi korban berlangsung dramatis. Petugas harus bekerja ekstra hati-hati mengingat usia korban yang lanjut dan kondisi sumur yang cukup dalam. Proses tersebut memakan waktu hingga dua jam.

“Evakuasi berjalan cukup sulit karena medan sempit dan minim pencahayaan. Tapi alhamdulillah bisa kami selesaikan dengan aman menjelang subuh,” terang Kepala Damkar Kota Kediri, Fanni Eryanto.

Setelah berhasil diangkat dari dalam sumur, jenazah Soenarti langsung dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dari hasil visum, dipastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun penganiayaan.

“Korban diduga kuat terjatuh sendiri karena mengalami demensia. Tidak ada bekas luka ataupun tanda-tanda yang mengarah pada unsur pidana,” kata Kompol Ridwan.

Pihak keluarga menyatakan bahwa Soenarti memang sudah mengalami kepikunan dalam beberapa tahun terakhir. Keluarga juga menyampaikan bahwa mereka tidak memiliki kecurigaan terhadap siapa pun dan menerima kejadian ini sebagai musibah.

Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar lebih waspada dan memperhatikan keselamatan anggota keluarga lanjut usia, terutama yang tinggal di rumah dengan area berisiko seperti sumur terbuka.

Kini, jenazah Soenarti telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Suasana duka menyelimuti rumah duka yang ramai didatangi tetangga dan kerabat yang ingin mengucapkan bela sungkawa.(RED.AL)

Post a Comment

Previous Post Next Post