Kediri, headlinenews.cloud– Jawa Pos Radar Kediri (JPRK) menggelar diskusi publik bertajuk “Efisiensi Anggaran Daerah, Untung atau Buntung?” pada Rabu (19/6), bertempat di teras belakang kantor redaksi JPRK. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan pejabat daerah, akademisi, hingga pelaku usaha.
Diskusi dimulai pukul 15.00 WIB dan membahas secara mendalam mengenai dampak efisiensi anggaran daerah, serta strategi untuk menjaga keseimbangan antara penghematan anggaran dan keberlanjutan pelayanan publik.
Salah satu pembicara, Totok Minto Leksono, anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Kediri, menegaskan bahwa efisiensi anggaran bisa berdampak ganda—positif maupun negatif—tergantung dari perspektif yang digunakan.
“Efisiensi dilakukan dengan tujuan agar anggaran birokrasi dapat dipangkas dan dialihkan ke sektor pelayanan publik. Jadi tujuannya agar anggaran publik bisa lebih besar,” terang Totok.
Hadir pula dalam diskusi ini Sugeng Wahyu Purbakelana, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Kediri; Edi Susanto, Dosen dan Pengamat Ekonomi dari Universitas Nusantara PGRI Kediri; serta Sri Rahayu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kediri.
Ketiga narasumber turut memberikan pandangan dan pengalaman dari sektor masing-masing, termasuk tantangan efisiensi anggaran dalam menjaga kualitas layanan publik, serta dampaknya terhadap dunia usaha lokal.
Diskusi ini menjadi wadah penting bagi publik untuk memahami realita kebijakan pengelolaan keuangan daerah. Sekaligus membuka ruang bagi masukan konstruktif dalam upaya menyeimbangkan efisiensi anggaran dengan kebutuhan pembangunan yang berkelanjutan. (red:a)
Post a Comment