Tertelan Kutu Beras, Perlu Panik? Ini Penjelasan Ahli

  


KEDIRI,   headlinenews.cloud – Bagi sebagian orang yang terbiasa memasak atau membantu menyiapkan bahan makanan di rumah, melihat kutu kecil berwarna cokelat atau kehitaman di dalam karung beras mungkin bukan hal baru. Serangga mungil ini dikenal sebagai kutu beras, dan sering kali muncul ketika beras disimpan terlalu lama di tempat yang lembap dan tertutup rapat.

Pertanyaannya, apakah keberadaan kutu ini berbahaya bagi kesehatan, terutama jika tidak sengaja tertelan saat memasak atau menyantap nasi?

Secara umum, kutu beras memang mengganggu secara visual dan bisa membuat siapa pun merasa jijik. Tapi dari sisi kesehatan, para ahli menyebutkan bahwa menelan kutu beras dalam jumlah kecil biasanya tidak menimbulkan masalah serius. “Tubuh kita mampu memproses protein asing, termasuk serangga kecil seperti kutu beras, selama tidak ada kontaminasi bahan berbahaya lainnya,” ujar seorang ahli gizi dari Kediri yang enggan disebutkan namanya.

Sistem pencernaan manusia akan mengurai kutu layaknya sumber protein lain. Namun, bukan berarti hal ini bisa diabaikan begitu saja. Kutu beras yang muncul dalam jumlah banyak bisa menjadi indikator bahwa kondisi penyimpanan bahan makanan tidak higienis.

Yang perlu diwaspadai bukan hanya keberadaan kutunya, tapi juga sisa-sisa kotoran, telur kutu, hingga risiko kontaminasi jamur atau bakteri yang bisa berkembang dalam kondisi lembap. “Jika terus-menerus mengonsumsi nasi dari beras yang tercemar, apalagi dalam jangka panjang, bisa memengaruhi kualitas gizi dan memicu gangguan pencernaan ringan,” tambahnya.

Pada beberapa kasus, terutama bagi orang yang memiliki sensitivitas tinggi, sisa-sisa dari kutu beras juga bisa menyebabkan reaksi alergi ringan seperti gatal di tenggorokan atau perut tidak nyaman.

Untuk mencegah hal ini, masyarakat disarankan untuk rutin memeriksa kondisi beras di rumah. Jika terlihat kutu, segera jemur beras di bawah sinar matahari. Cara ini cukup efektif karena panas akan membuat kutu keluar dengan sendirinya.

“Langkah pencegahan tetap jadi yang utama. Simpan beras dalam wadah tertutup yang bersih dan kering. Jangan tunggu sampai kutunya muncul,” ujar seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Mojoroto, Kediri.

Meski kutu beras bukan musuh besar bagi tubuh, keberadaannya tetap menjadi sinyal peringatan soal bagaimana kita menjaga kebersihan dapur dan bahan pangan. Kesehatan keluarga dimulai dari dapur yang bersih dan higienis. Jadi, jangan anggap sepele serangga kecil ini.(red.al)

Post a Comment

Previous Post Next Post