KEDIRI, headlinenews.cloud – Kejadian mengejutkan datang dari Korea Selatan. Pada Jumat pagi, 31 Mei 2025, insiden kebakaran hebat terjadi di salah satu gerbong kereta bawah tanah Seoul Metro jalur 5. Kebakaran ini diduga dilakukan dengan sengaja oleh seorang pria lanjut usia yang tengah diliputi tekanan batin setelah mengalami perceraian.
Insiden bermula saat kereta melaju dari Stasiun Yeouinaru menuju Stasiun Mapo sekitar pukul 08.43 waktu setempat. Dalam kondisi gerbong penuh penumpang, pria tersebut diduga menyiramkan cairan mudah terbakar sebelum akhirnya memicu api di dalam kereta.
Tak pelak, kepanikan langsung menyebar. Masinis terpaksa menghentikan laju kereta di tengah terowongan antara dua stasiun. Sebanyak 400 penumpang harus turun dan berjalan menyelamatkan diri melalui jalur darurat di lorong bawah tanah, di tengah asap tebal yang memenuhi area.
Petugas pemadam kebakaran dan tim medis langsung dikerahkan. Dari laporan resmi, 23 orang—termasuk pelaku—mengalami luka ringan dan gangguan pernapasan akibat menghirup asap, sehingga harus mendapatkan penanganan medis di rumah sakit. Sementara 129 penumpang lainnya menerima pertolongan langsung di lokasi kejadian.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa mencekam ini. Namun, kerugian materiil diperkirakan mencapai 330 juta won atau sekitar Rp3,9 miliar, termasuk kerusakan gerbong, fasilitas kereta, serta gangguan operasional.
Saat ini, pelaku yang diketahui berusia 70-an tahun telah diamankan dan tengah diperiksa secara intensif oleh pihak kepolisian Korea Selatan. Dalam interogasi awal, pria tersebut mengaku aksinya merupakan luapan emosi dan frustrasi atas proses perceraian yang baru saja dijalaninya. Ia merasa hidupnya hancur dan kehilangan kendali.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa dampak psikologis akibat perceraian atau tekanan hidup lainnya bisa sangat serius, bahkan memicu tindakan ekstrem.
Pihak berwenang menyayangkan aksi berbahaya tersebut dan menegaskan bahwa perbuatan membahayakan keselamatan umum seperti ini tidak dapat ditoleransi. “Kami akan menindak pelaku sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Ini adalah tindakan kriminal serius,” ujar salah satu juru bicara kepolisian.
Masyarakat juga diimbau untuk lebih peduli terhadap kondisi mental orang di sekitarnya, terutama lansia atau individu yang sedang mengalami fase sulit dalam hidup. “Jika melihat tanda-tanda gangguan emosional atau perilaku mencurigakan, segera laporkan. Deteksi dini bisa mencegah bencana,” tambahnya.
Sementara itu, Seoul Metro memastikan bahwa mereka akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan di kereta bawah tanah, termasuk prosedur penanganan darurat dan pemeriksaan barang bawaan penumpang.(red.al)
Post a Comment