KEDIRI, headlinenews.cloud – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial yang memantik perhatian dunia internasional. Dalam wawancara dengan Fox News yang ditayangkan Minggu (29/6) waktu setempat, Trump menyatakan akan mengirimkan surat resmi ke sekitar 200 negara berisi syarat-syarat baru untuk berdagang dengan Amerika Serikat.
Surat-surat tersebut rencananya dikirim sebelum 9 Juli 2025, bertepatan dengan berakhirnya masa penangguhan tarif perdagangan. Menurut Trump, surat itu adalah bentuk kebijakan baru yang menekankan posisi Amerika sebagai mitra dagang yang harus dihormati.
“Buat kami ini kehormatan besar, dan ini yang harus Anda lakukan kalau mau berdagang di AS... Semoga beruntung,” ujar Trump seperti dikutip dari Antaranews.
Evaluasi Hubungan Dagang
Trump menegaskan bahwa pemerintahannya akan mengevaluasi neraca perdagangan dan menilai bagaimana negara-negara lain memperlakukan AS selama ini. Jika dinilai tidak adil, ia mengancam akan memberlakukan tarif tinggi tanpa kompromi.
“Kalau tidak adil, kami akan pasang tarif tinggi. Untuk beberapa negara, kami tidak akan peduli,” tegasnya.
Ketegangan Memuncak dengan Kanada
Trump juga menyoroti kanada secara khusus, menyusul keputusan AS yang menghentikan negosiasi pajak layanan digital yang diberlakukan Kanada terhadap perusahaan teknologi asal Amerika. Ia menyebut kebijakan itu “tidak bisa diterima”.
Trump bahkan menuduh Kanada menerapkan tarif pertanian yang sangat tinggi terhadap produk-produk AS, hingga mencapai 400 persen, dan menyebutnya sebagai “negara yang sulit diajak kerja sama”.
Kanada sebagai Negara Bagian ke-51?
Pernyataan paling mengundang kontroversi datang ketika Trump kembali menyuarakan ambisinya menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51 AS. Ia berdalih bahwa secara ekonomi, Kanada sangat bergantung pada Amerika Serikat.
“Ada banyak hal yang kami tidak suka dari mereka. Tapi mudah-mudahan kami bisa menemukan titik temu,” ucap Trump.
Langkah Trump ini dinilai bisa memicu ketegangan dagang baru, terutama di tengah kondisi ekonomi global yang masih rentan. Negara-negara mitra dagang AS kini menunggu isi surat resmi yang akan dikirim Trump sebelum tenggat waktu 9 Juli mendatang. (RED.A)
Post a Comment