Lapas Kelas IIA Kediri Perketat Pengawasan, Cegah Penyelundupan Narkoba Lewat Makanan

 

 KEDIRI,  headlinenews.cloud   – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kediri semakin memperketat pengawasan terhadap barang bawaan dari pengunjung. Langkah ini diambil untuk mencegah masuknya narkoba, terutama yang diselundupkan melalui makanan.

Kepala Lapas Kelas IIA Kediri, Solichin, mengatakan pihaknya kini memaksimalkan penggunaan alat pendeteksi narkoba serta X-Ray untuk menyaring setiap barang yang masuk.

“Meskipun narkoba sudah tercampur dalam makanan, kami tetap bisa mendeteksinya dengan alat cek narkoba. Jadi bisa diketahui apakah ada kandungan narkoba atau tidak,” ujarnya.

Menurut Solichin, para narapidana (napi) sering mencoba berbagai cara untuk menyelundupkan narkoba. Modus yang pernah ditemukan antara lain mencampurkannya dalam olahan sayur, kulit kacang, bahkan disembunyikan di alat kelamin.

Mengantisipasi hal ini, Lapas Kediri memperketat protokol keamanan. Alat X-Ray digunakan untuk memantau barang bawaan yang masuk, termasuk makanan dari pihak keluarga narapidana.

“Apa pun isi barang tersebut akan tergambar di layar monitor. Kalau ada yang mencurigakan, langsung bisa kami tindak,” jelasnya.

Kini, barang bawaan dari pengunjung juga mulai dibatasi, khususnya makanan. Hal ini merupakan bagian dari peningkatan fasilitas dan keamanan di lingkungan lapas.

Solichin menyebut penyelundupan narkoba lewat makanan menjadi metode yang paling sering digunakan, karena dianggap sulit terdeteksi. Padahal, kenyataannya petugas lapas tetap mampu menemukannya.

“Kami pernah menemukan narkoba jenis sabu-sabu dalam nasi goreng. Setelah ditelusuri, napi tersebut sering dibawakan nasi goreng oleh keluarga dan dijual kembali dalam kemasan kecil,” ungkapnya.

Modus lain juga mencakup sabu yang diselundupkan melalui mie instan maupun makanan kemasan.

Setiap makanan yang masuk ke dalam lapas kini diperiksa secara mendetail sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Selain X-Ray, petugas juga menggunakan alat pendeteksi narkoba yang biasanya dipakai untuk tes urine. Ini bisa mengidentifikasi kandungan narkoba meskipun sudah tercampur dalam makanan.

“Terkadang saya menyayangkan tindakan seperti itu. Sudah jadi narapidana, tapi masih juga melibatkan keluarga dalam perbuatan yang salah,” tutup Solichin.   (red.a)

Post a Comment

Previous Post Next Post