KEDIRI, headlinenews.cloud – Memasuki musim kemarau yang diperparah oleh dampak perubahan iklim global, para petani jagung menghadapi tantangan serius berupa kekurangan air, serangan hama, dan tekanan gulma. Menyikapi kondisi tersebut, Syngenta Indonesia meluncurkan NK Perkasa Sakti, benih jagung hibrida berteknologi tinggi yang dirancang untuk tetap produktif meski dalam kondisi lingkungan kurang ideal.
Peluncuran dilakukan di Syngenta Learning Center, Desa Kedungmalang, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Acara ini dihadiri oleh Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Gunawan, Wakil Bupati Kediri Dewi Maria Ulfa, perwakilan dinas pertanian, serta lebih dari 500 petani jagung dari berbagai wilayah Jawa Timur.
“Ketika musim kering datang dan cuaca semakin tidak menentu, petani membutuhkan benih yang tangguh, efisien, dan tetap produktif. NK Perkasa Sakti adalah jawaban kami untuk itu,” ujar Nguyen Huy Cuong, Customer Business Manager Syngenta Indonesia.
Keunggulan Ganda: Tahan Hama dan Gulma
NK Perkasa Sakti merupakan benih jagung bioteknologi dengan dua keunggulan utama:
Tahan terhadap hama penggerek batang (Asian Corn Borer)
Toleran terhadap herbisida glifosat
Kombinasi ini memungkinkan petani mengendalikan gulma tanpa merusak tanaman utama. Selain itu, benih ini menawarkan tiga manfaat langsung:
Perawatan tanaman lebih mudah saat musim kering ketika tenaga kerja terbatas.
Mengurangi penggunaan pestisida dan biaya operasional.
Meningkatkan hasil panen dengan meminimalkan kerusakan akibat hama dan kompetisi nutrisi dari gulma.
“Dengan potensi hasil hingga 13,3 ton per hektare dalam kondisi optimal, varietas ini menjadi solusi nyata di tengah tantangan iklim,” terang Imam Sujono, Seed Marketing Head Syngenta Indonesia.
Petani Rasakan Manfaat Langsung
Abubakar, petani jagung asal Desa Menampu, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, mengaku merasakan efisiensi luar biasa setelah menanam NK Perkasa Sakti.
“Varietas ini istimewa. Tanaman lebih sehat, tahan dari serangan ulat penggerek batang, dan hasil panennya tinggi, meski musim kemarau,” katanya.
Jika sebelumnya ia hanya mampu memanen sekitar 4 ton per hektare, kini Abubakar bisa mendapatkan hasil panen jauh lebih tinggi.
Dukungan Kementan dan Perluasan Program
Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Gunawan, mengapresiasi inovasi Syngenta dalam mendukung swasembada jagung melalui benih unggul bersertifikasi.
“Benih dari Syngenta banyak digemari petani. Peluncuran varietas baru seperti ini akan memperkaya pilihan dan mendorong peningkatan produksi jagung nasional,” jelasnya.
Pemerintah sendiri menargetkan luas tanam jagung nasional mencapai 2,6 juta hingga 3 juta hektare tahun ini, dengan target produksi 20 juta ton.
Gunawan menambahkan, karena Jawa Timur merupakan pusat perbenihan jagung nasional, peluncuran di Kediri ini bisa menjadi contoh yang luar biasa bagi daerah lain.
Peluncuran NK Perkasa Sakti di Kediri merupakan bagian dari program nasional Syngenta Indonesia, yang sebelumnya telah dilakukan di Lampung, Bone (Sulawesi Selatan), Lamongan (Jawa Timur), dan Grobogan (Jawa Tengah). (RED.A)
Post a Comment